Dampak Dari Gempa Bali Dan Reshuffle Kabinet Bagi Dunia Bisnis Di Indonesia

Dampak Gempa Bumi di Nusa Dua, Bali
Pada Kamis 13 Oktober 2011 Bali diguncang gempa,tidak tanggung-tanggung, Pulau Dewata itu diguncang dua kali gempa cukup besar. Pertama, gempa sebesar 6,8 Skala Richter pada pukul 11.16 WITA. Dan disusul dengan kekuatan yang lebih rendah yaitu 5,6 Skala Richter. Meskipun gempa yang terjadi sangat besar tetapi tidak menimbulkan tsunami,ujar Kepala Bidang Pusat Gempa Bumi BMKG, Suhardjono. Selain itu,gempa tersebut tidak berdampak besar bagi dunia bisnis di Indonesia salah satunya adalah bisnis pariwisata.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, I Gusti Ngurah Putra, Jumat, (14/10). Berdasarkan hasil monitoring ke berbagai sumber di wilayah Bali, kegiatan di kawasan wisata Bali sudah berjalan normal.

”Gempa juga tidak mengakibatkan penundaan jadwal penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Hal ini sudah dikonfirmasi oleh General Manager PT. Angkasa Pura I Ngurah Rai Purwanto. Tidak ada penundaan yang berarti. Hanya saja sempat ditunda beberapa menit, karena petugas bandara harus mengumpulkan kembali calon penumpang yang berhamburan karena panik,” katanya kepada SP ketika dihubungi Jumat (14/10) pagi.

Ia menjelaskan, meski sempat terjadi kepanikan calon penumpang dan petugas bandara, situasi di area bandara berjalan normal. Ia menjelaskan, akibat gempa tersebut sejumlah fasilitas Bandara Ngurah Rai juga mengalami kerusakan kecil di 40 titik. Begitu juga dengan beberapa hotel-hotel di Bali, para wisatawan tetap tinggal dan tidak terganggu.

Ditambahkan, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, usai meninjau lokasi kerusakan juga para korban luka yang dirawat di RSUP Sanglah, menggelar rapat koordinasi dengan BPBD, PU, Kesbanglinmaspol, seluruh Camat, Disnakertransos, Disdikpora. Pemerintah segera melakukan tindakan perbaikan terhadap beberapa gedung yang mengalami kerusakan.

“Kami juga sudah perintahkan mulai besok sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan segera diperbaiki sehingga kegiatan belajar mengajar tidak terganggu,” ujarnya.

Sementara itu, Dampak Reshuffle Kabinet oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Dunia usaha tidak terganggu atas gonjang ganjing yang terjadi dalam reshuffle Kabinet IndonesiaBersatu Jilid II. Dampak yang terjadi bagi para pengusaha dan pebisnis masih minimal.

“Saya ingin menjelaskan gonjang ganjing politik belakangan ini tidak terlalu besar dampaknya bagi pengusaha. Belajar dari krisis tahun 2008 maka dampak itu makin terminimalkan, ada krisis finansial dan Eropa, kegaduhan tinggi di parlemen, terkait ancaman parpol tidak mengganggu dunia usaha,” ujar Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Ismed Hasan Putro dalam acara diskusi Sindo Radio di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (22/10/2011).

Menurut Ismed, gangguan dunia usaha baru hadir ketika lahir regulasi yang seringkali menganggu kestabilan and ikut kemapanan dunia usaha untuk melakukan ekspansi bisnisnya.

“Kedua soal bunga perbankan, soal klasik, menyangkut infrastruktur, political will terkait energi kita, mengapa jika saja pemerintah mau membela kepentingan industri nasional kalau politik negara industri keramik kita tidak perlu tertatih-tatih,” pungkasnya.

Sumber tulisan :
http://www.suarapembaruan.com/home/aktivitas-pariwisata-bali-normal/12410
http://www.tribunnews.com/2011/10/22/dunia-bisnis-tidak-terganggu-gaduh-reshuffle-kabinet

Tinggalkan komentar